Bu Ratu (baju merah) saat disidak MenPAN dan Reformasi Birokrasi, Yuddy Chrisnandi, beberapa waktu lalu |
Disebutkan, Direktur RSUD Cianjur kelas B, dr. Hj. Ratu Tri Yulia, H, MKM diprediksi akan mendampingi H Herman Suherman , menjadi pasangan calon bupati dan wakil bupati Cianjur periode 2016-2016. Kepastian tersebut sudah senter satu minggu ini dibicarakan baik di kalangan birokrat, politisi dan tokoh masyarakat. Begitu diberitakan media resmi pemenangan Haji Herman Suherman yang kini masih menjabat Direktur PDAM Tirtamukti Cianjur ini.
Majunya dr Ratu Tri Yulia menjadi calon bupati Cianjur mendampingi Herman, kata mereka karena Ratu Yulia merupakan salah satu pejabat yang paling senior di Pemerintah Kabupaten (Pemkab), Cianjur. Selain itu, rekam jejaknya selama bekerja di pemerintahan terbilang bersih dan tidak pernah memiliki kasus hukum.
Divisi Media dan Komunikasi Konsorsium Independent Pemantau Penyelenggara Pilkada (KIPPP) Kab. Cianjur Jabar, Bayu Ramadhan Apriana , dihubungi terpisah mengatakan, menyambut baik adanya alternatif baru pilihan masyarakat dalam #PilkadaCianjur2015 ini. "Pilkada serentak kali ini memang bisa melahirkan kepemimpinan yang tidak diduga, bisa saja orang yang sebelumnya tidak terkenal tapi karena dia mendapat simpati publik selama kampanye berlangsung ia akhirnya lolos dan menang," kata Bayu.
Dikatakan Bayu, berdasarkan pengamatannya kemungkinan akan ada empat pasang dalam pemilihan kepala daerah (pilkada) Kabupaten Cianjur 2015 ini. Mereka yang kini sering menghiasi 'pepohonan' karena poster-posternya di tempel di sana mengkrucut hingga empat calon bupati antara lain Deni Sunarya SH alias Mang Gawel, dr. H. Suranto, Herman Suherman dan Haji Ade Barkah Surahman.
Para bakal calon bupati ini kini tengah menimbang-nimbang siapa calon pendampingnya. Baru Deni Sunarya SH yang diusung calon perseorangan dan telah lolos verifikasi awal di KPUD Cianjur ini yang mantap memiliki pendamping yakni dr. H. Zaini Hamzah, seorang dokter ahli bedah syaraf. Pasangan Deni-Zaini telah resmi mendaftar ke KPUD Canjur beberapa waktu lalu dan kini tengah dalam proses verifikasi.
Galau
"Sementara bakal calon bupati lainnya masih galau dalam menentukan siapa calon pendampingnya, mungkin karena tarik ulur diinternal partai yang akan mengusung mereka. Maklum saja antara partai yang satu dengan partai lainnya dalam koalisi yang akan mereka bentuk memiliki kepentingan politik jangka pendek dan jangka panjang yang tentu saja memerlukan kehati-hatian," papar Bayu.
Menurutnya, terpenting pilkada Cianjur nanti bisa menghasilkan pemimpin yang lebih baik sesuai dengan kehendak rakyat. Harapan masyarakat Cianjur terhadap lahirnya sosok pemimpin Cianjur yang bisa mensejahterakan dan membangun tersebut harus diimbangi oleh penyelenggara pilkada yang baik, jujur, transparan dan kredibel.
"KPUD sebagai penyelenggara jangan mau terseok pada kepentingan sesaat dengan berpihak pada calon tertentu, KPUD harus benar-benar netral tidak seperti KPUD Cianjur tempo hari yang terlibat jual beli suara sehingga dipecat Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP), " terang Bayu. ***